Cerita Dewasa Nadya Anak SMA Jago Ngulum Otong - Kejadian ini terjadi saat aku kelas 3 SMA, Saat itu aku sedang dekat dengan Nadya, Kemudian kedekatan kami semakin berlanjut ke setatus berpacaran. Setelah 2 bulan kami berpacaran. Oya sampai lupa Perkenalkan nama ku Ajis (Nama Samaran) aku berasal dari jakarta, Saat ini aku tinggal di rumah sepupu karena belum mendapatkan Kost.
Pada hari Rabu aku berniat mengajak Nadya uutk nonoton fil dirumah kebetulan rumah sepi karena sepupu sedang di luar kota beberapa hari.
Saat itu masih jaman nonton pakai VCD belum ada DVD yang tenar sekarang, kami sebelumnya sudah membeli kaset yang film drama remaja yang sedang hits dan membeli makanan ringan, pukul setengah tiga habis sekolah langsung Nadya aku bonceng dengan motor tuaku menuju ke rumah sepupuku, beruntung sekali hujan turun saat kami sudah tiba di rumah.
Segera saja aku putar film pertama tanpa berganti pakaian, saat itu kami masih mengenakan seragam abu2 SMA. Aku duduk di sofa sementara Nadya duduk disampingku sambil mengunyah makanan ringan yang kami beli.
Saat film sudah diputar Nadya nampaknya serius mengikuti film drama remaja tersebut sementara aku sebentar2 melirik Nadya sambil memandang wajah manisnya dan agak sedikit nakal aku lirik celah2 seragam SMA-nya di bagian teteknya yang mungil.
Sambil berpikiran nakal aku turun dari sofa dan duduk di lantai karpet bersandar ke kaki sofa, aku ajak Nadya duduk didepanku dan aku peluk dari belakang. Sambil mengunyah makanan Nadya bersandar manja didadaku dan menikmati cerita film yang diputar, aku sendiri tidak konsen menonton film karena saat itu aku sibuk melirik belahan dada Nadya dibalik seragam SMA-nya dan aku pun mulai beraksi.
Tanganku memeluk Nadya sambil menghusap perutnya yang rata dan sesekali aku ciumi rambut panjangnya yang wangi, Nadya nampaknya lebih berkonsentrasi menonton film daripada memperhatikan aksiku.
Tak puas hanya menghusap perutnya dibalik seragam SMA-nya itu, tanganku mulai menghusap teteknya dari luar perlahan….tanganku sedikit gemetar karena itu pertama kali aku menyentuh tetek mungil Nadya walau dari luar.
Ehm….nampaknya Nadya tidak sadar atau sengaja berkonsentrasi dengan film yang sedang diputar….kesempatan itu aku tidak sia2kan.
Kedua tanganku kini menghusap2 kedua tetek mungil Nadya yang masih berbalut seragam SMA-nya…..teteknya sangat hangat dan kenyal setelah aku remas perlahan beberapa kali. Nadya mendesah perlahan saat kedua teteknya aku remas pelan2 dan aku ciumi rambutnya dari belakang.
Dia tidak berkomentar sedikitpun dan masih asik atau puar2 asik melihat film tersebut. Sementara tangan kiriku menggegam teteknya yang hangat, kenyal, dan tidak seberapa besar tersebut, tangan kananku mulai menghusap paha kanannya sambil menyibakkan rok abu2nya.
Nadya menanggapi hal itu dengan meremas pahaku dan tangannya aku arahkan untuk meremas-remas kontolku yang sudah tegang daritadi. Tangan kananku bergerilya dibalik rok SMA-nya, pahanya mulus dan hangat sekali.
Tanganku mulai naik menuju memeknya dan menghusap memeknya dibalik CD putih katunnya….tiba2 Nadya berbalik kearahku dan mencium bibirku….bibir merahnya mengulum bibirku dan aku pun membalasnya dengan penuh nafsu.
Sesekali aku hisap lidahnya dan membuat dia sedikit sulit bernafas….dia menarik bibirnya dari bibirku dan berkata
“kamu lagi pengen ya?aku gamau ml dulu sayang…maaf ya”
Aku mengangguk perlahan sambil berkata “sial!” dalam hati
”Iya sayang aku lg pengen tapi kalo kamu belum siap gakpapa kok…tapi kamu puasin aku ya”.
Aku kembali duduk di sofa dan minta Nadya duduk diatasku sambil menghadapku.
Nadya memegang kepalaku dengan lembut dan kembali kita saling berciuman bibir dengan nafsu memburu…sementara kedua tanganku menghusap paha mulusnya yang sedikit terbuka karena posisi duduknya yang mengangkang diatas pahaku.
Lama bibir dan lidah kita saling mengulum…dan aku mulai membuka kancing seragam SMA-nya satu persatu sambil sesekali menciumi bagian atas teteknya yang mulus namun mungil itu.
Setelah kancing seragam SMA-nya terbuka semua…aku sibakkan BH-nya keatas untuk melihat gundukan Indah dibalinya…aku sempat menelan ludah sebentar menahan gemas bentuk teteknya yang bulat mungil namun menggemaskan itu…putingnya mungil sekali dan berwarna coklat kemerahan.
Segera aku netek di putting susunya dan melumatnya mulai dari lembut sampai sedikit kasar. Aku netek bergantian hingga kedua putingnya yang mengeras sedikit bengkak karena sedotan dan lumatanku.
Puas dengan kedua putingnya, aku gigit daerah sekitar putingnya di teteknya dan aku sedot dalam2 hingga memar dan aku buat beberapa tanda merah2 di teteknya yang menggemaskan itu…Nadya menggigit bibirnya saat puting dan teteknya aku lumat habis2an….sesekali dia menjambak rambutku dengan lembut sambil berkata
“pelan2 sayang…”. Kontolku yang mengeras sejak tadi tampaknya butuh sentuhan juga nih…aku minta Nadya berlutut dihadapanku dan segera aku keluarkan kontolku dihadapannya….tangan mulus mungilnya aku minta genggam tititku dan mengocoknya dengan lembut
”titit kamu gede banget sayang…..aku boleh kulum gak?”…tiba2 Nadya bertanya seperti itu dengan nakalnya.
Tanpa basa-basi segera aku iyakan dan kini dia sibuk mengulum kontolku yang agak super sehingga mulutnya yang mungil nampaknya tak mampu menampung seluruh kontolku. Sesekali aku usap rambutnya sambil aku merem melek keenakkan.
Kuluman Nadya memang tidak seenak mantanku terdahulu namun cara dia menggenggam dan mengocok kontolku sangat luar biasa…enaknya. Tanpa terasa kontolku mulai bergemuruh dan tampaknya Nadya mengetahui hal itu
“Kamu mau keluarin dimana? Ditetekku yang habis kamu lumat ini aja ya…??”…kocokan Nadya semakin cepat sementara Nadya merapatkan teteknya yang penuh memar merah hisapanku ke kontolku.
Seorang wanita berseragam SMA dengan tetek penuh memar yang terpampang terbuka itu kini menatapku dengan nakal melihat ekspresi wajahku yang menahan gemuruh menahan klimaksku……dan croootttttt!!!
segera saja spermaku muncrat diteteknya dan sedikit mengenai seragam SMA-nya….tetek Nadya penuh dengan sperma dan tangannya masih menggenggam kontolku dengan lembut…..itulah pengalaman Nadya dengan seragam SMA-nya yang terus berlanjut hingga kami kuliah.